Mengejar mimpi agar esok semakin baik bukankah termasuk
kompetisi yang harus terus diupayakan?
Minggu ini kesibukanku penuh dengan kompetisi yang amat
sangat. Secara profesional aku harus bisa mengelola dengan amat baik, secara
personal juga demikian. Memang tidak mudah, terkadang diselimuti dengan derai
air mata #Lebay hehehe
Anandaku mengikuti
banyak latihan untuk persiapan menghadapi lomba di sebuah sekolah swastar
terkenal di Jakarta Selatan. Kebetulan ada sekolah swasta lain yang mengajak
untuk latihan gabungan Futsal. Meskipun jauh dari sekolah kami (di daerah Tebet
sementara sekolah kami di daerah Lebak Bulus) namun, kami memutuskan untuk
tetap menerima tawaran tersebut. Selain untuk menambah pengalaman, juga dalam
rangka persiapan tuk menghadapi lomba.
Saat perjalanan menuju ke lokasi, ananda sudah mulai berkata
“waaah... kapan sampainya yaa..? dan aku cuma berkata “memang kan lokasinya
jauh, jadi kita harus bagaimana?” Kata mereka “harus sabarrrrrrrr” aku hanya
senyum-senyum simpul.
Akhirnya kami sampai juga. Ananda melakukan pemanasan kecil
kemudian menyiapkan diri. Pelatih membriefing sebentar kemudian mulailah
permainan tim pertama.
Tim pertama kami memulai dengan gol yang sangat indah.
Tendangan sudut ananda Ravi menciptakan sebuah gol. Kamipun bersorak-sorak
kegirangan. Kemudian apa yang terjadi....??? gol demi gol menghiasi gawang
kami, sehingga kedudukan berakhir 2-4.
2 untuk tim kami dan 4 untuk tim lawan.
Kemudian bergantian, tim kami yang kedua mulai bermain. Tim
yang pertama beristirahat, ada ananda yang terlihat murung sehingga tiba-tiba
bilang “bu, aku pusing!” tapi ada juga yang nyantai aja. Yah itulah ananda,
mereka mengekspresikan kekalahan dengan cara yang beraneka ragam.
Saat tim kedua
bermain, kami tetap memberi dukungan. Daan ternyata hasil tim kedua 7-2.
Hmmm.... 7 untuk tim lawan dan 2 untuk tim kami. Hihihihi..
Setelah selesai permainan, antar tim saling bersalaman dan
melempar senyum. Sebagai kenang-kenangan kami berfoto bersama.. “ayo semua siap
yaa... Cis kacang buuuuunnnn....” kata mereka “ciiiiiiiiiiiiiiiiiiiiis” hehehe
Setelah berfoto, ananda kami kumpulkan sebentar untuk
membahas permainan tadi..
Kemudian aku berkata “Menang atau kalah adalah....??? ananda
melanjutkan “hal yang. Biasaaaaaa!!!”
yang penting kita bermain dengan senang!!
Setelah itu kami yel yel bersama. Menyebutkan nama sekolah
kami. Kemudian kami pun pulang dengan riang gembira.
Sepanjang perjalanan pulang, ananda tidak terlihat kesal
ataupun murung, malah mereka bermain-main, bercanda-canda daaaaaan bahkan ada
yang inisiatif untuk solat Asar di mobil.. hehehe luar biasa!! Akhirnya kami
bertayamum dan solat ashar di mobil. Untuk membunuh waktu karena macet, mereka
terus bermain, seperti tidak merasa capai, bahkan kekalahan tadipun sudah
terlupakan (mereka sama sekali tidak membahas itu selama perjalanan pulang).
Mereka mulai memahami bahwa setiap kompetisi memang ada yang
menang dan ada yang kalah. Itu adalah hal yang biasa. Namun, yang paling
penting mereka sudah bermain dengan riang, berupaya keras, tidak menyerah dan
yang terpenting bermain sportif saat perlombaan.
Akhirnya, moment hari itu semoga membawa pengalaman bermakna
bagi mereka. Agar kelak saat dewasa, jika nanti mengikuti perlombaan bola atau
perlombaan yang lainnya kemudian mengalami kekalahan, tidak bersikap kecil hati
dan melakukan tindakan anarki bahkan curang terhadap lawan. Tidak seperti yang
sering terjadi saat ini, perlombaan bola dihujani kartu kuning atau merah
karena para pemain saling melukai dengan cara-cara yang kasar. Bahkan
penontonpun ikut memperkeruh keadaan dengan saling melempar batu atau benda
yang lainnya. Akhirnya tak jarang sebuah perlombaan harus dihentikan bahkan
ditunda.
Kompetisi bukanlah hanya sekedar menang atau kalau, namun
lebih dari itu. Menerima hasil yang terbaik setelah berupaya keras, kemudian
berbesar hati jika hasil tidak sesuai dengan yang diharapkan dan juga tidak
patah semangat untuk terus berlatih. Hal tersebut adalah nilai-nilai yang harus
terus ditanamkan sejak dini. Karena anak, adalah masa depan kita. Masa depan
bangsa kita tercinta. Semoga nilai-nilai tersebut terus tertanam hingga mereka
besar nanti. Amin.
Isma Bonita Sari, mengajar di sekolah Gemala Ananda, semasa kuliah aktif di Forum Studi MaKAR
0 komentar:
Posting Komentar