"politics without principle, wealth without work, pleasure without conscience, knowledge without character, commerce without morality, science without humanity, worship without sacrifice." (Seven Social Sins, Mahatma Gandhi - 1925).

Sabtu, 22 Oktober 2011

Kebaikan Kecil yang Indah

Alkisah suatu ketika ada seorang yang selalu kebingungan, sebab, setiap kali dia mencium sesuatu, dia merasa bahwa apapun yang dia cium, berbau terasi. Usut punya usut, akhirnya diapun sadar bahwa ada terasi menempel di dekat hidungnya. Demikianlah yang terjadi pada pikiran kita. Saat ia dipenuhi dengan pandangan-pandangan buruk, hidup kita akan selalu dipenuhi dengan kegelisahan, kesedihan, kebingungan, kebimbangan dan berbagai hal yang tak nyaman lainnya. Sebaliknya, saat pikiran kita jernih dan dipenuhi dengan keindahan serta pandangan-pandangan yang baik, hidup kita pun akan terasa nyaman, tenang, tenteram dan bahagia. Karena itu, membuat pikiran kita indah adalah salah satu hal yang sangat penting yang sangat menentukan kualitas hidup yang sedang kita jalani.

Begitu banyak cara yang bisa mengantarkan kita pada penjernihan pikiran, pada pembersihan batin, pada peningkatan kualitas kebahagiaan hidup kita. Salah satu diantara adalah dengan menerapkan kebaikan kecil yang indah setiap harinya. Hal yang saya kira menarik yang terlintas di pikiran menyangkut penerapan kebaikan kecil yang indah ini adalah dengan membuat program-program berkala untuk suatu kelompok atau suatu komunitas tertentu. Misalnya program mingguan seperti ini:

·         Minggu pertama: Setiap bangun tidur, berniat akan melakukan sebuah amal lillahi ta'ala dalam bentuk apapun.
·         Minggu kedua: Setiap hendak makan dan minum, membaca bismillah dan berusaha mengucapkannya secara sadar.
·         Minggu ketiga: Mendoakan kebaikan untuk 5 orang yang kita kenal setiap habis sholat lima waktu. dst..

Mari kita tegaskan pada diri kita sendiri bahwa kebahagian itu sama sekali tidak datang dari ketenaran, kekayaan, kemewahan, tingginya pangkat atau jabatan atau hal lain yang berada jauh di luar sana. Kebahagiaan itu datang dari dalam diri kita, terbangun dari dalam diri kita, berasal dari diri kita. Bagi para guru, bisa mencobanya dengan menyelipkan program ini sebelum atau sesudah menyampaikan pelajaran. Bagi yang aktif bermain facebook, bisa membuat sebuah grup yang update statusnya berfungsi mengingatkan untuk tetap melakukan kebaikan-kebaikan kecil yang indah itu setiap hari.

Bagi yang aktif di forum studi, bisa meluangkan waktu selama beberapa menit untuk mencoba program tersebut sebelum atau setelah acara diskusi berlangsung. Begitu pula bagi yang aktif di organisasi, yang sering berkumpul dengan sahabat-sahabatnya, yang setiap harinya berkumpul dengan keluarganya, kita bisa saling mengajak dan saling mengingatkan untuk melakukan kebaikan-kebaikan yang indah itu dengan program yang sangat mudah dan sederhana. Mari kita ajak keluarga kita, teman sekamar kita, sahabat-sahabat kita, para tetangga kita dan siapapun yang ada di dekat kita, mari kita bahu-membahu dan saling membantu membangun kebaikan kecil yang indah itu, pada diri kita, bersama-sama. :)

Tambahan: Sebenarnya tulisan ini dikhususkan untuk saya sendiri yang sering melupakan hal-hal yang kecil yang sebenarnya sangat mudah saya kerjakan, namun sering saya remehkan dan saya lupakan. Ya, syukur2 jika bisa memberi inspirasi pada saudara-saudara dan teman-teman untuk mulai melakukannya. :D

Oleh: Muhammad Yazid
Aktivis Forum Studi M@KAR yang mencintai kehidupan batin tasawuf dan tradisi timur. Menempuh Tafsir Hadist, kini tinggal di Sumenep, Madura, Ponpes Annuqayah.

0 komentar:

Posting Komentar